Kamis, 17 Januari 2013

Perjalanan Panjang Tumbang Titi-Manis Mata


Berikut ini sedikit cerita perjalanan saya dengan kawan PLN menuju ke Sub Unit Manis Mata Rayon Tumbang Titi.  Perjalanan ini dimaksudkan untuk mengantarkan Kawan Saya yang mendapatkan mandat untuk menjadi PH PJ Manis Mata dan melakukan penagihan bersama . Setelah semua persiapan dan perbekalan sudah dikemasi, Kami bertiga berangkat pada hari Jumat tanggal 11 Januari 2013 tepat pukul Jam 3 sore menggunakan kendaraan Dinas Offroad Hilux. Lama perjalanan diperkirakan memakan waktu 4-5 jam jika jalan bagus dan tidak rusak.

Perjalanan pun dimulai dari Tumbang Titi menuju ke Tanjung yang memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit. Sepanjang perjalanan kami dikelilingi pepohonan yang masih rimbun dan menjulang tinggi sambil memperhatikan jaringan PLN di sepanjang jalur jaringan. Selain dikelilingi hutan, kami pun melewati jembatan besi yang berdiri kokoh agar kendaraan dapat menyeberang di atasnya.

Di Tengah2 Hutan 

Jembatan Besi Tanjung

Perjalanan dari Tanjung Kemudian di Lanjutkan Ke daerah Marau. Perjalanan dari Tanjung ke marau memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit perjalanan juga. Di Daerah marau ini ternyata jalannya sudah cukup bagus karena kami melewati jalan yang disediakan oleh perusahaan Tambang Bauksit. Jadi, Jalannya mulus walaupun masih tanah tetapi jalannya dirawat sehingga jarang yang berlubang.Ibarat di pulau Jawa, Jalan perusahaan bauksit seperti jalan Tolnya daerah marau.


Memasuki Jembatan Menuju Perusahaan Bauksit

Jalan Perusahaan bauksit

Tambang Bauksit

Tambang Bauksit

Jalan Perusahaan Seperti Jalan Tol

Setelah sampai di Marau perjalanan pun dilanjutkan ke daerah Air Upas. Seperti biasa perjalanan kami pun masih ditemani oleh Pohon yang rimbun dan binatang-binatang yang terkadang kami jumpai di tengah perjalanan. Marau menuju Air Upas memakan waktu sekitar 1 jam, Ketika hampir memasuki Air Upas kami pun singgah di sebuah Masjid yang ada di daerah tersebut untuk melaksanakan Sholat Ashar.



Tugu Sawit

Masjid di Air Upas

Selepas Sholat Ashar di masjid Air Upas, kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke Manis Mata dan berharap Kondisi Jalan bersahabat dan tidak ada yang rusak karena gelap pun sudah mulai menyelimuti perjalanan Kami. Normalnya Perjalanan dari Air Upas Menuju ke Manis Mata sekitar 1 jam 30 menit jikalau jalannya bagus. 


Hari Mulai Gelap

Malam pun datang tak terelakan, belum ada setengah  perjalanan mata kami tertuju memandang jalan di depan kami. Ternyata eh ternyata sebuah truk ablas di tengah tanah berlumpur, alamat tidak bisa lewat nie. Kami pun turun dari mobil untuk memeriksa langsung kondisi jalan yang ada di depan dan berharap kami bisa melewatinya. Kami berjalan mendekati jalan tersebut dan menyapa sopir truk yang truknya ablas tersebut.


Truk Amblas

Memeriksa Kondisi Jalan

Melihat Peluang agar bisa lolos dari amblas

Setelah bernegoisasi akhirnya kami memutuskan untuk meniti jalan yang ada di sebelah kanan truk dan berharap mobil kami tidak ikut-ikutan amblas. Ngeengggg, mobil kami pun tancap gas, tetapi ternyata usaha kami gagal mobil kami pun ikut-ikutan amblas blas. Waduh, Pusing plus galaulah. malam pun semakin larut. Kami pun berusaha sekuat tenaga agar bisa lepas dari Amblas dengan menggunakan tali string untuk menarik mobil. Ternyata usaha kami pun gagal dan kami pun berpasrah sama yang kuasa saja lah serta berharap ada truk lain yang lewat agar mobil kami bisa ditariknya.

Setelah menunggu beberapa jam, syukur alhamdulillah, ada sebuah truk tronton yang lewat jalan ini. Gembira bukan main kami ini mendengar truk ini datang, mungkin ini bantuan yang dikirimkan oleh Yang Maha Kuasa agar kami bisa sampai ke Manis Mata. Setelah menego-nego akhirnya mobil kami pun ditarik oleh tronton ini. Apa yang terjadi pemirsa, Alhamdulillah tronton ini bisa menarik kami menghindari jalan berlumpur ini. Sekarang tinggal berpikir bagaimana caranya bisa menyelamatkan truk yang amblas juga. Kemudian diputuskan, mobil kami dan truk itu ditarik bersamaan untuk melewati jalan amblas. Apa yang terjadi pemirsa, ternyata Trontonnya ikut-ikutan amblas juga. Waduh, gmana nie jadinya??? sopir tronton pun menyerah dan menyuruh anak buahnya untuk meminta bantuan mobil hexa untuk menarik trontonnya. stelah menunggu sekitar 45 menit hexa pun datang.


Hexa Datang Kami Pun Senang

Meratakan Jalanan berlumpur

Operator Hexa

Siap Meratakan Tanah

Prosesi menyelamatan truk yang amblas

Prosesi penyelamatan truk yang amblas

Syukur alhamdulillah, hexa bisa membantu kami keluar dari lumpur yang membuat kendaraan kami amblas, akhirnya kami pun bisa melanjutkan perjalanan ke Manis Mata melalui jalur alternatif melewati perkebunan sawit konvoi bersama dengan truk. Di tengah perjalanan pun kami bertemu dengan rombongan mobil lain yang ingin menuju ke Pangkalan pun. Setelah berkoordinasi, kami pun melanjutkan perjalanan bersama-sama.


Mobil Kami Terselamatkan

Berlumpur

Truk yang terselamatkan

Koordinasi untuk melanjutkan Perjalanan Ke Manis Mata

Itulah sebagian cerita dari perjalanan panjang kami dari Tumbang Titi ke Manis mata. Luar biasa jalannya, Luar biasa tantangannya. Salut dan angkat topi untuk kawan-kawan yang bertugas di PLN Sub unit Tanjung, Sub Unit Marau, dan Sub Unit Manis Mata. Walaupun dengan kondisi jalan yang seperti itu, tetap bertugas dan menjalankan Proses bisnis PLN disana. Semangat terus kawan-kawan. Yakinlah bahwa semua usaha kita ini hanya untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa dan akan mendapatkan balasan yang setimpal  ke depannya.

Maju terus PLN.
Maju terus PLN Tumbang Titi.
Mari Bersama-sama kita buktikan kalau dengan kondisi yang seadanya, kita tetap berprestasi dan berkarya untuk kemajuan PLN menuju Indonesia yang lebih baik.

Tidak ada komentar: