Loyalitas adalah suatu kata yang sangat disukai oleh para pengusaha bila memandang karyawannya. Pengusaha mengartikan loyalitas adalah suatu kesetiaan karyawannya kepada dia, kepada atasan, atau perusahaannya.
Sebaliknya, karyawan merasa asing dengan istilah loyalitas itu,
sebagian justru tidak mamandang loyalitas adalah suatu kesetiaan mati
kepada perusahaan tempat dimana dia bekerja. Generasi angkatan kerja
semakin ke sini, semakin mengenal perusahaan tempat kerja adalah suatu
tempat dimana dia hanya harus bekerja dengan baik sesuai peraturan, ada
hak – ada kewajiban, tak lebih.
Dengan demikian ada suatu kesenjangan pengertian tentang loyalitas,
sementara para karyawan masih banyak yang tidak memiliki satu prinsip
bagaimana dia menjaga profesionalismenya.
Profersionalisme sendiri punya arti bahwa setiap karyawan harus
bekerja gigih dengan suatu penguasaan keahlian. Dengan demikian,
karyawan tersebut akan mempunyai kepastian sendiri akan masa depan
kariernya karena dia kompeten. Dilain pihak, karyawan yang kompeten
belum tentu cocok dengan bidang pekerjaan yang digelutinya saat ini.
Jadi profesional adalah orang yang kompeten dan bekerja pada bidang yang sesuai dengan minatnya.
Ada 4 tahap seorang karyawan mencapai profesionalismenya:
1. adaptasi
2. menguasai
3. berprestasi
4. konfirmasi
1. adaptasi
2. menguasai
3. berprestasi
4. konfirmasi
Tahap adaptasi adalah suatu proses dimana seseorang harus belajar
mengenali pekerjaannya, organisasinya, orang-orang disekitarnya, dan
lingkungannya.
Tahap berikutnya, bila karyawan tersebut telah tepat belajarnya, maka
dia akan menguasai pekerjaannya hingga dapat mengelola lingkungannya
dengan baik.
Setelah seorang karyawan menguasai pekerjaannya, dia akan mencapai prestasi sesuai tujuan dan keinginan organisasi.
Pada gilirannya, pengakuan dari atasan dan lingkungannya akan
prestasinya adalah suatu konfirmasi seorang karyawan sudah mencapai
tingkat prestasi yang diperhitungkan. Pada saat inilah seorang karyawan
sudah sampai pada tahap berhak mengklaim dirinya sebagai profesional
yang bisa memberikan nilai tambah bagi lingkungan dimana dia berada.
Jadi, Loyalitas profesi tidak lain adalah atribut bagi seorang
karyawan yang setia pada profesinya dengan terus belajar dan menerapkan
kompetensinya sehingga memberikan nilai tambah bukan hanya pada diri
sendiri tapi bagi lingkungan dimana pun dia berada.
Tulisan ini pernah dibahas di Radio ARH, Jakarta.
Jakarta, 23 Juli 2004
Jakarta, 23 Juli 2004
Urip Sedyowidodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar